Riska Kusuma Wardhani

Especially if you live in Indonesia and more specifically, Jakarta.

I admit that I may sound very biased because I'm part of the committee of those events, so let me use more subtle approach: providing you several benefits that you could get by applying to be the participant.

1) E-Youth 2011



E-Youth 2011 is a series of seminar, workshop, real business competition, and book discussion held by Universitas Bakrie. As it stands for Entrepreneurial Youth, E-Youth has a general objective of encouraging young generation to pursue entrepreneurship career with the hope of building Indonesia into a prosper country. E-Youth 2011 selects "Creative Industry" for its special topic featuring Mochammad Ridwan Kamil, Elitua Simarmata, Hiramsyah S. Thaib, Sam Udjo, Iiim Fahima, Muhammad Lukman, Wahyu Aditya, and Diana Rikasari as the speakers for seminar; M. Arif Budiman, the author of "Jualan Ide Segar" as the speaker of book discussion; and the last but not least Aidil Akbar and Jalu P. Priambodo as the speakers for workshop. In real business competition, the committee challenge the participants to create a business plan with creative industry or culinary as its theme and only 10 million rupiahs as its capital, no more, no less. In exchange, the first winner will get the exact 10 million rupiahs whereas the second and third winner will receive 7.5 million and 5 million rupiahs respectively.

What'll You Get by Attending:
Countless inspirations from great speakers and entrepreneurs. Great book discussion. Educating workshop. A chance to win 22.5 million rupiahs if you participate in Real Business Competition. Certificate.

How to Apply:
Visit www.eyouth-ub.com for more information or follow its twitter account: @eyouth_ub.

2) Indonesia International Week 2011


Indonesia International Week (IIW) is an annual special project from Indonesian Students Association for International Studies that has been going on for 9 years (this year will be the tenth time). IIW's concept is actually quite similar to a summer class abroad where youth coming from different country meet together and do a cultural exchange for a short time. However, IIW is held in Indonesia and this year's IIW will be held in exactly three big cities: Jakarta, Jogjakarta, and Bali with the theme "Living in Multicultural Society" from July 2-13, 2011. Past participants of IIW are all natives, some of them are Japanese, Spanish, Chinese, and so on. However, starting from this year the committee gives a chance for locals to join this program by submitting an application.

What'll You Get by Attending:
Memorable experience. Exotic journey into the 'jungle' of Indonesian Culture for two weeks. Refreshing discussion. New circle of friends, both locals and natives. Certificate.

How to Apply:
Visit www.indonesiaiw.org or click the tab 'IIW 2011' under the headline.
Registration Fee: IDR 2,000,000 for locals and 325 Euro for natives (includes transportation and hotel costs for two weeks).

Indonesia International Week 2011 only accepts 50 participants (20 locals and 30 natives), so make sure your application (CV and essay) is presentable and persuasive enough to convince us that you deserve a seat. Indonesia International Week is the second best International Week in the world, so what are you waiting for?

3) Jakarta Model of United Nations 2011

Jakarta Model of United Nations (JMUN) 2011 is the first international diplomatic simulation program held by Indonesian Students Association for International Studies. JMUN is hoped to be a great place to gather young and enthusiastic youth to debate, negotiate, and also making friends. JMUN provides a unique and distinctive atmosphere and broad topic areas to meet the needs of its participants better. Three councils are available in JMUN: General Assembly, WTO, and UNHCR. These councils are each directed by a brilliant director with notable achievements in local and international context.

What'll You Get by Attending:
Intense debate and diplomatic session. Interaction with other brilliant minds. Chance to improve your speaking skills and confidence. An insight of how United Nation works. Certificate.

How to Apply:
Visit www.jakartamun.org or click the tab 'JMUN 2011' under the headline.
Registration Fee: IDR 400,000 (doesn't include transportation and hotel costs).



If you're interested to join or sponsor these events, don't hesitate to contact me for I'm working as the staff of sponsorship for E-Youth 2011 and Jakarta Model of United Nations 2011 and treasurer for Indonesia International Week 2011. I'll address your inquiry as soon as possible.


Riska Kusuma Wardhani
Sore ini gue sempat meratapi kemampuan gue yang pas-pasan dalam memahami bahasa Inggris, apalagi untuk masalah speaking dan listening. I lack practice and I don't have anyone agreeing to become partner in a daily English conversation. Thankfully, God still loves me. Ga sampai sejam kemudian, sebuah e-mail dari mailing list ASIRPA membahas tips-tips belajar bahasa Inggris, and it's so damn efficient and effective that I decided to repost it here and add my personal experience a bit just to make it longer. Stay tuned.

TIPS BELAJAR BAHASA INGGRIS ALA ASIRPA DAN GUE

Dear all,
Pertanyaan tentang cara belajar Bahasa Inggris adalah sebuah pertanyaan yang paling klasik dan usang. Meski demikian, tetap saja tidak mudah menjawabnya. Menariknya, orang yang IELTS-nya sudah melebihi skor untuk masuk Harvard Law School, sekolahnya para presiden Amerika, pun belum tentu bisa dengan gamblang menjelaskan cara belajar Bahasa Inggris.

Sebelum melangkah lebih jauh, yuk kita simak kutipan petuah Lintang, di Novel Laskar Pelangi, kepada Ikal, tentang belajar Bahasa Inggris:

"Memikirkan struktur atau dimensi waktu dalam sebuah bahasa asing yang baru saja kita kenal tidak lebih dari hanya akan merepotkan diri sendiri. Sadarkah kau bahasa apapun di dunia ini, dimana pun, mulai dari Bahasa Navajo yang dipakai sebagai sandi tak terpecahkan di perang dunia ke dua, Bahasa Gaelic yang amat langka, Bahasa Melayu pesisir yang berayun-ayun, sampai Bahasa Mohican yang telah punah, semuanya adalah kumpulan kalimat, dan kalimat tak lain adalah kumpulan kata-kata.
Nah, kata apapun, pada dasarnya adalah kata benda, kata kerja, kata sifat dan kata keterangan, paham? Ini bukan masalah bahasa yang sulit tapi masalah cara berpikir. Berangkatlah dari sana, pelajari bagaimana menggunakan kata benda, kata kerja, kata sifat dan kata keterangan dalam sebuah kalimat Inggris."

Petuah Lintang ini layak direnungkan bahwa bahasa pada dasarnya adalah kata. Sebelum belajar bahasa dan kalimat yang menyeramkan, belajarlah kata. Meskipun ini pasti bukanlah petuah yang paling sempurna tetapi setidaknya akan mudah disetujui bahwa tidak akan ada manfaatnya kita mengetahui aturan dan trik berbahasa kalau kita miskin kosakata? Yes, I do agree. Vocabulary helps you to understand the core content of a story, then grammar helps you to understand its time of order.

Meski demikian, perlu disederhanakan tujuan kita, bahwa saat ini kita sedang membahas sebuah ujian/test yang bernama TOEIC. Meskipun pada dasarnya sebuh ujian disusun untuk mengetahui kemampuan seseorang, tetap saja ujian apapun memiliki kelemahan. Banyak orang yang kalau diajak bercakap-cakap Bahasa Inggris terdengar sangat bagus tetapi selalu gagal memperoleh skor TOEFL tinggi. Sebaliknya, ada seorang kawan yang kalau bicara sangat mengenaskan tetapi skore TOEFLnya di atas 500. Adakah yang salah dengan ujian, termasuk TOEFL dan TOEIC? Bisa ya, bisa tidak. Setidaknya kita harus paham bahwa sebuah ujian bisa dipelajari.

Pintar Bahasa Inggris dalam konteks yang sesungguhnya dan komprehensif pasti akan membuat nilai kita bagus, tetapi ini tidak untuk mengatakan bahwa untuk memperoleh nilai bagus kita harus pintar Bahasa Inggris secara komprehensif. Orang bisa saja menerapkan strategi tertentu, bukan untuk pintar berbahasa Inggris tetapi sekedar untuk mendapatkan nilai bagus dalam ujian TOEFL atau TOEIC.

Seperti halnya TOEFL atau IELTS, TOEIC memuat empat kemampuan dasar bahasa Inggris: Mendengarkan (Listening/L), Membaca (Reading/R) , Menulis (Writing/W) dan Berbicara (Speaking/S). Berikut beberapa tips untuk mendapatkan nilai yang baik.
Kenali model tes TOEIC. Jangan pernah ikut test jika belum hafal di luar kepala struktur test TOEIC. Seseorang harus bisa menjelaskan dengan mata terpejam berapa soal yang harus dijawab dan berapa waktu yang tersedia untuk masing-masing bagian. Pelajari TOEIC dari sumber resmi yaitu Educational Testing Service (ETS) www.ets.org kemudian klik TOEIC.

Lakukan latihan dengan model yang sama dengan aslinya, biasakan melakukan latihan dengan pewaktuan yang persis sama dengan keadaan sebenarnya. Jangan melakukan latihan sambil lalu yang mudah terhenti oleh rengekan anak, gangguan murid, permintaan suami/istri untuk bikin teh dll. Alokasikan tempat dan waktu yang khusus. Ingat, ini memerlukan komitmen. Dalam menjawab soal, tandai yang ragu-ragu atau sekedar tebak.
Setelah latihan, periksa yang salah dan yang ragu-ragu atau sekedar tebak. Bisa jadi yang ragu-ragu atau sekedar tebak tadi juga benar, tetapi kita perlu mengetahui alasan yang sesungguhnya.

Kalau memiliki buku TOEIC baru, jangan menjawab di buku tersebut, fotokopi bukunya dan coretlah pada lembar fotokopian. Jika ujiannya mengharapkan kita mengisi formulir yang akan dibaca komputer (dengan pensil 2B) lakukan hal yang sama pada latihan. Simulasikan persis seperti ketika ujian yang sebenarnya.

Catat skor dari waktu ke waktu dan lihatlah perkembangannya. Perhatikan di mana kekuatan dan kelemahan kita dari keempat bagian yang diujikan. Berikan perhatian yang khusus pada bagian tersebut.

Tips untuk Listening:

Yang paling penting adalah kebiasaan mendengar. Hal ini tidak mudah dilakukan dan hanya bisa ditingkatkan dengan latihan. Mulai sekarang, tutuplah bagian bawah layar TV kalau menonton film barat agar tidak terbiasa membaca terjemahannya. Atau kalau punya DVD, biasakan menonton DVD film barat dengan subtitle (terjemahan) Bahasa Inggris, bukan bahasa Indonesia sehingga kita akan mendengar sambil membaca sebuah kalimat dalam Bahasa Aslinya. Ini sangat membantu. I do that, and trust me it works. My pronunciation isn't perfect but at least it's not as thick as before for I'm a Javanese. Another method that you can also try: listen to lots of western songs using a headphone at least an hour a day. Wanna learn how to speak with a British accent, then listen to lots of British albums.

Satu hal yang sangat penting, mendengar adalah persoalan kemampuan dan empati. Banyak orang yang tidak bisa mendengar, bahkan dalam bahasa ibunya. Jika kita apriori atau tidak berempati kepada topik yang dibicarakan, kita tidak akan mendengarkan dengan baik. Mendengar adalah juga persoalan mengendalikan ego.

Tips untuk Reading:

Tidak ada tips yang lebih ampuh untuk ini selain rajin membaca. This is what I do everyday, reading English literatures up to three hours a day before I go to sleep and whenever I have a spare time. Don't rush yourself to read a heavy materials like textbook or newspaper, keep it slow but consistent by reading novel or even fanfiction. People are more eager to read everything that they enjoy immensely and fanfiction is my joy. By only reading such light literature, I got 527 for my TOEFL Prediction Test held two years ago. I'm sure the score will keep going up since now I also start burying myself into a den of management textbooks. It's a wonderful feat since I haven't got any outside English lesson or private tutoring aside from what I got in secondary school and my parents are suck in English. I learn English by myself.

Tips untuk Speaking

Sampai kini saya meyakini bahwa berbahasa asing, terutama berbahasa Inggris adalah persoalan ‘gaya’ dan ‘ajum‘. Jika seseorang memiliki tingkat ke-gaya-an yang sangat rendah atau dengan kata lain dia adalah penganut pepatah lama “de ngaden awak bisa depang anake ngadanin” (jangan merasa bisa, biarlah orang lain yang menilai), saya khawatir orang tersebut tidak akan bisa berbicara Bahasa Inggris dengan baik. Kita perlu sedikit ajum dan gaya untuk bisa berbicara Bahasa Inggris. Percayalah bahwa kita harus memaknai pepatah lama nenek moyang kita dengan sangat proporsional. Jangan telan mentah-mentah dan berkreasilah.
Jika kita merasa tidak lancar berbicara, ngomonglah dengan pelan. Tidak terburu-buru untuk menyembunyikan kelemahan pengucapan kita. Banyak orang melakukan ini. Untuk bisa berbicara yang baik, kita harus menjadi pendengar yang baik. Belajarlah dengan serius soal pronounciation karena ini memang perlu dipelajari. Jangan terlalu percaya bakat, semua ada caranya. Dengarkan film bahasa Inggris dan perhatikan bagaimana penutur asli berucap. Ini tidak mudah dan sayapun yang sudah belajar bahasa Inggris lama dan tinggal di LN bertahun2 tetap mengalami kesulitan soal ini. Hal ini akan lebih bermasalah lagi kalau kita merasa malu berbicara.

Lakukan latihan. Buatlah pasangan yang menjadi penanya dan kita menjawab. Ini memang tidak mudah dilakukan oleh orang yang sudah senior terutama di Bali. Selalu ada keengganan belajar sesuatu, dan ada perasaan koh (enggan) melakukan sesuatu sesuai petunjuk. Kita terlalu mudah berucap “nah de je bes serem” (sudahlah, jangan terlalu dibuat rumit). Kalau kita ingin bisa, lakukan sekarang. Tinggalkan rasa enggan, lupakan kecanggungan. Semua orang perlu belajar, biarpun dari orang orang yang lebih muda sekalipun. Guys, are you interested in having an English conversation with me? I really need this kind of partnership. Please inform me if you do :)

Tips untuk Writing:

Ada orang pintar mengatakan, jangan bermimpi bisa menulis dengan baik dalam bahasa asing jika belum bisa menulis dalam bahasa ibu. Pernyataan ini kelihatan menakut-nakuti tapi benar adanya. Menulis adalah persoalan kemauan mengekspresikan diri, dalam bahasa apapun itu. Ada orang yang begitu di depan komputer atau buku akan berdiam diri berjam-jam tanpa bisa memulai. Memulai selalu sulit. Kalau menurut saya, menulis adalah persoalan kebiasaan dan latihan. Sebelum bertanya apakah kita bisa mendapatkan skor TOEIC yang tinggi untuk writing, tanyakanlah seberapa sering kita menulis dalam hidup? Kita menjumpai hal-hal menarik dalam hidup setiap detiknya tetapi jarang sekali tergerak untuk menuliskannya. Ini masalah kebiasaan.
Yes, writing is about a matter of habit. I love writing, but sometimes I hesitate to write things full in English because my grammar is a little over the place. I can detect any grammatical errors on people's work, thanks to my reading habit, but never in my own writing. What I do to improve it is reading a grammar dictionary, try to use more big words to make it more educated, and also use more active form because I want to persuade people not just give information through my writing.

That's all folks. How's it, cat got your tongue? :D

Jakarta, 28 Maret 2011

Riska Kusuma Wardhani

Riska Kusuma Wardhani
I should've posted this thank-you note days ago, but I only get the opportunity to do it today, so here we go.

1) Thanks Allah for giving me a chance to live and breath until now. Pampering me with health and plenty of love. You're the Power that Be who always cares about me no matter how dense I am in repaying You. Please grant me long years to live for I still have lots to do and achieve.

2) Thanks Mum and Dad for bringing me to this beautiful, diverse world. Helping me to grow up into what I am today. Showering me with attention and familial love until this very day, this very minute, this very second. I may not always agree with your decisions, but do know that I never stop loving you, unconditionally.

3) Thanks my little sister for teaching me how to be a tolerant, unselfish person. For keeping me on track because I know that you look up to me. My success will be yours, sis, I'll work hard to reach the top of my education and career to inspire you back.

4) Thanks my friends for brightening up my days. You teach me how to communicate and become a part of an integrated community. You teach me how each human being is born different and unique. Some of our friendships may be short-lived and quite erratic, but I'll always remember your faces. You get my back :)

5) Thanks my organizations for teaching me how to work with others. How to coordinate an event in a team. Special thanks for E-Youth and MagStorm 2011 for introducing the joy of sponsorship to me. Komunitas Jendela for sating my hunger of literatures and communications. ISAFIS for appeasing my thirst of English language and diplomatic skills (although I'm still on the learning stage, I'm suck at speaking) and the last but not least, TEDxJakarta for showing me that Indonesia still has hope. That Indonesia is full of countless great thinkers ready to contribute some of their innovation back to community. Hopefully in 5 years or so I can do the same. Money, fame, and top career are meaningless until you donate some of them to your surrounding environment.

Riska Kusuma Wardhani
Yep, itu opini pertama gue tentang Konser Ulang Tahun Langit Musik yang diadakan di Epicentrum Walk tanggal 19 Maret kemarin, dan opini ini ga mengalami perubahan sama sekali hingga akhir acara. Bahkan berkat konser ini, pandangan gue ke dunia musik Indonesia berubah total ke arah yang lebih baik.

Jujur sebelumnya gue rada malas untuk menonton konser ini. Gue lebih tertarik untuk nonton BB Live Concert yang diadakan Ismaya Group di hari yang sama, karena Shontelle manggung di sana. Sayang gue ga kebagian tiket. Ga mau melewatkan malam Minggu yang kabarnya bakal diterangin supermoon dengan percuma, gue pun cari alternatif lain. Konser Ulang Tahun Langit Musik.

Gue pun dengan semangat mendaftarkan diri untuk dapat access card-nya, tapi di sini malah muncul yang namanya kebodohan: gue daftar pas udah lewat masa pendaftaran. Dongkol banget perasaan gue hari itu (16/3), sampai malemnya pas gue lagi asyik nyampah di Twitter (as usual), ada twit dari Kak Rara yang intinya ngajak para bloggers buat ngeliput Konser Ulang Tahun Langit Musik plus wawancara para pengisi acaranya. Baca twit itu, gue langsung komentar dalam hati, "Wah, seru juga nih." Ga sampai semenit kemudian, e-mail buat nanya-nanya syarat dan ketentuan buat ikutan meluncur ke inbox e-mail Kak Rara.

And yay, I got it! Secara syaratnya cukup simpel, gue cuma butuh bikin postingan blog tentang Konser Ulang Tahun Langit Musik sebelum dan sesudah diselenggarakan. Cincai lah. Dengan semangat 45 ga sampai satu jam tulisan pre-event selesai dan langsung disetor ke Kak Rara buat diteruskan ke panitia. Habis itu gue langsung cabut tidur deh, simpan energi buat semaleman nonton konser :)

Pas tanggal 19 Maret, gue udah standby di Epicentrum Walk dari pas jam 3 sore. Sayang gue ga bisa langsung masuk venue karena access card untuk para bloggers masih diurus sama Kak Rara. Ya sudah gue berkeliaran keliling Epicentrum Walk dulu, sekalian liat-liat pengunjung yang juga sudah hadir untuk meramaikan acara. Banyak dari mereka yang dandan penuh cui, sampai bikin gue sempat minder karena pakaian gue biasa-biasa aja. Mana waktu itu gue juga melakukan kebodohan kedua: bawa laptop karena sempat ngira kalau pas acara berlangsung kita para bloggers mesti setor postingan juga. Ternyata ga ada aturan semacam itu. Akhirnya gue memutuskan dalam hati buat pulang bentar di tengah konser buat naruh laptop. Secara berat dan mati gaya banget deh nonton konser pake ribet nenteng laptop segala.

Mendekati jam 4 sore, access card untuk bloggers selesai diurus dan kita semua disuruh ngumpul di Starbuck Epicentrum Walk. Gue pun langsung beranjak ke sana, dan whoa! I met again with volunteers from Pesta Blogger+ 2010! Berasa reuni kecil-kecilan dah, mana dulu pas acara Pesta Blogger+ 2010 kita juga ngumpul di Starbucks. Di tengah cipika cipiki, ngobrol ke sana-sini dan nanya-nanya soal teknis wawancara para pengisi acaranya, tiba-tiba Kak Rara membuka sebuah kardus coklat besar dan kemudian membagikan satu per satu goodie bags di dalamnya ke para bloggers. Seneng banget gue waktu itu, secara waktu masih ngekos begini finansial rada kacau. Apalagi setelah gue liat isi goodie bag itu: flashdisk 4 GB, dua kaos unik, dan dua promotional CDs dari Di-da dan RAN. Kalau saja ga ada orang waktu itu kayanya gue bakal langsung teriak histeris saking senengnya.

Goodie bag sudah aman terjinjing, sekarang saatnya kita buat masuk venue. Teknis masuknya canggih juga, panitia mesti men-scan barcode yang ada di access card masing-masing. Dan sebelumnya juga ada satpam yang dengan teliti meriksa barang bawaan kita satu per satu, maksudnya biar ga ada makanan, minuman, atau bahkan senjata tajam dari luar yang ikutan masuk. Pemeriksaan selesai, kita pun langsung melenggang ke dalam venue dengan ceria. Tapi sempat ada kekecewaan waktu itu: kita bloggers ga dapet voucher welcome drink dan bahkan gue sempet ga dapet gelang Langit Musik-nya. Yah, toh kita juga daftarnya dadakan dan udah dapet goodie bag secara cuma-cuma, jadi kekecewaan itu juga ga berlangsung lama kok.

Sesampainya di venue, gue dan para bloggers yang lain ga langsung stuck di satu panggung aja. Kita keliling dulu dari panggung satu ke panggung lainnya sampai ada pengumuman kalau di panggung 1 bakal tampil Bottle Smoker yang abis tur keliling Eropa. Penasaran karena tiba-tiba aja itu panggung ramai dikerubuti kerumunan orang, gue yang super duper awam soal band indie, musik Indonesia, dan ga pernah ngeh dengan yang namanya Bottle Smoker pun ikut merapat ke sana. Performance mereka seperti apa sih hingga banyak orang yang doyan?

Ga sampai lagu pertama selesai dibawakan, gue udah terpesona aja sama performance mereka. Wah, ternyata di Indonesia ada nih band indie yang ngebawain musik electropop! Pakai berbagai macam toy instruments lagi, mana jumlah personilnya cuma dua orang. Memang mereka ga ada vokalnya, tapi kualitas mereka di mata gue udah bisa menyamai Owl City. Waktu manggung ada efek bubbles segala lagi. Ditunjang dengan sound system dan pencahayaan yang oke serta penampilan yang unik (personilnya pakai topi berkuping yang sooo fluffy! Pengen punya sebiji deh), gue bener-bener ga beranjak dari tempat gue berdiri sampai mereka selesai manggung.

The Banery langsung manggung ga lama setelah Bottle Smoker selesai. Saat itu gue pengen juga ngikutin konsernya dari awal sampai akhir, sayang bahu gue udah keburu pegel kelamaan nenteng laptop. Akhirnya gue pun cabut bentar untuk naruh laptop di kosan yang letaknya cuma setengah kilometer dari Epicentrum Walk. Selesai naruh, makan dulu dong. Alhasil baru sekitar jam 7an gue balik lagi ke venue.

Pas gue sampai, di panggung 1 lagi ada DJ Tiara. Para pengunjung pada duduk-duduk buat ndengerin tapi ada juga yang semangat 'pogo-pogo' di depan panggung (mostly laki-laki... ehem). Ga lama kemudian ada band yang manggung lagi dan pengunjung pun kembali berdiri buat merapat ke panggung. Gue yang rada bosen akhirnya ngacir ke panggung 2 buat kumpul-kumpul kembali dengan para bloggers. Kebetulan waktu itu Kak Rara juga SMS kalau jam 9 gue udah bisa wawancara salah satu pengisi acaranya... White Shoes and The Couples Company! Yippieeee!!!

Teng jam 9, gue langsung jalan ngikutin panitia yang tahu di mana White Shoes and The Couples Company 'bermarkas' sebelum tampil. Begitu ketemu mereka, jeder! Materi wawancara yang udah gue siapin di otak hangus begitu aja. Nervous booook. Gue udah sering liat konser mereka tapi baru kali ini bisa liat personilnya dari dekat. Alhasil wawancara jadi berlangsung alot, kaku, dan rada ga meaning. Huaaaa padahal sebenarnya banyak banget yang pengen gue tanyain ke mereka! Saking nervous-nya, ga sampai 15 menit gue langsung pamit aja, dan begonya ga take foto bareng mereka! Kebodohan tingkat tinggi ga sih!

Udah pegel sama kebodohan terbesar gue malem itu, gue akhirnya ngacir ke tempat jual makanan dan minuman. Saat itu pengen banget deh beli hotdog-nya, apa daya duit terbatas hingga akhirnya gue cuma beli teh botol aja. Selesai minum, wedew, kebelet buang air kecil. Terpaksa deh keluar venue bentar buat ke kamar mandi.

Nah begitu gue mau masuk lagi, eh si satpam nemuin botol minuman yang gue beli di dalam venue dan ga memperbolehkan gue masuk. Damn, gue kan belinya di dalam venue bukan di luar! Sayang itu satpam ga mau ngerti. Akhirnya karena minuman itu masih banyak dan gue sayang buat buang, gue pun memutuskan buat ga masuk ke venue dan malah nangkring di koridor dekat kamar mandi buat ngeliat konser di panggung 2.

Saat itu, Endah n Rhesa baru mau manggung. Gue sempet heran karena di tengah hujan yang cukup deras mengguyur venue, masih ada aja pengunjung yang bela-belain nongkrong di depan panggung dan bahkan ada yang pakai payung segala! Tapi pas si Endah n Rhesa mulai bawain lagu-lagu mereka, gue langsung ngeh kenapa pengunjung-pengunjung itu sampai sebegitu loyalnya. Permainan mereka keren banget dan full of love! Kekuatan vokal si Endah, permainan gitar duo mereka, sama interaksi antar keduanya dan interaksi ke penonton... semuanya patut diacungin jempol. Definitely masuk ke list musisi favorit gue nih.

Nah, di tengah-tengah mereka manggung ini, tepat jam 10 malem semuanya berhenti buat hening barang semenit aja. It's time for Expression for My Music! Bener-bener ga ada suara sedikit pun waktu itu, yang Endah n Rhesa bener-bener ga bergerak bak manekin dan pengunjung lain juga pada diam. Semuanya mengheningkan cipta buat kemajuan dunia musik Indonesia, termasuk gue sendiri tentunya.

Done with Endah n Rhesa, tadinya gue mau langsung cabut ke panggung 1 buat liat konser White Shoes and The Couples Company dan RAN. Aih, sayang saat itu entah salah teknis atau bagaimana, salah satu bass ga keluar bunyinya. Alhasil permainan mereka rada kacau. Para bloggers yang lebih senior akhirnya ngeracunin gue buat nonton konsernya Pure Saturday yang doyan ngebawain lagu-lagu klasik. Meski gue ga begitu kenal sama lagu-lagu mereka, gue tetep ikutan sok-sok nyanyi nge-lip sync pada akhirnya. Seru sih, banyak orang juga waktu itu. Dan hey, supermoon juga ada tepat di atas panggung 2!

Konser Pure Saturday selesai, gue melenggok bentar ke konsernya RAN. Yah, cuma kebagian ndengerin lagu Pandangan Pertama terus konser udah buyar. Udah selesai. Balik lagi deh gue ke tempat para bloggers yang lain ngumpul, ngobrol-ngobrol sebentar terus pulang bareng :)

Nah, yang bisa disimpulkan dari celotehan gue di atas adalah Konser Ulang Tahun Langit Musik itu cool abis. Top notch. Two-thumbs up and salute buat panitia, penyelenggara, dan juga pengisi acara yang sudah ngehibur gue semaleman di acara itu. Konser kalian ga kalah, dan bahkan menurut gue pribadi jauh lebih seru dibanding konser BB Live. Dan ya, berkat kalian juga pandangan gue ke dunia musik Indonesia jelas-jelas berubah. Gue yang dulu rada anti sama musisi Indonesia gara-gara infotainment yang kerap nampilin sisi gelap para musisi serta adanya artis-artis dadakan yang bisa manggung begitu aja tanpa kemampuan mumpuni hingga mencoreng dunia musik Indonesia, kini mulai welcome bahkan nge-fans sama beberapa band indie yang manggung di Konser Ulang Tahun Langit Musik. Bahkan sekarang playlist gue ga lagi muter lagu barat dan bahkan korea tapi ada juga lagu musisi Indonesia di situ. Thanks Konser Ulang Tahun Langit Musik, please invite me again in your second birthday concert! I'll gladly come!

Jakarta, 28 Maret 2011

Riska Kusuma Wardhani


Riska Kusuma Wardhani
Seberapa besarkan kecintaanmu kepada dunia musik Indonesia? Lontarkan pertanyaan sederhana ini pada diri kamu atau teman-temanmu dan nantinya kamu akan kebingungan dalam menjawabnya. Apa sebenarnya parameter yang bisa digunakan untuk mengukur dan membuktikan rasa cinta tersebut? Frekuensi kamu mendengarkan musik Indonesia sehari-hari? Frekuensi kamu mengikuti berita terbaru akan para musisi Indonesia? Atau, dari total jumlah playlist lagu Indonesia yang ada di gadget kamu?

Adalah kalangan masyarakat yang masih setia mengikuti perkembangan musik Indonesia, mendengarkan musik dari musisi Indonesia untuk kemudian membeli CD original atau mengunduh musik tersebut dari jalur yang legal yang pantas disebut sebagai pecinta sejati musik Indonesia. Dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan yang mencapai angka ratusan juta jiwa, jumlah pecinta sejati ini sungguh tidak seberapa, hanya ribuan bahkan mungkin ratusan dalam suatu wilayah tertentu. Mereka ini merupakan kalangan yang tidak bergeming akan tawaran unduh musik secara gratis dari beberapa situs sharing karena mereka sangat menghargai perjuangan para musisi Indonesia dalam menggarap suatu album rekaman.

Untuk mengapresiasi pecinta sejati musik Indonesia yang jumlahnya terbatas tersebut dan memperingati ulang tahun-nya yang pertama, TELKOMSEL LANGIT MUSIK, sebuah portal musik digital yang legal di Indonesia, bekerja sama dengan para musisi Indonesia akan menyuguhkan sebuah konser akbar bernama KONSER ULANG TAHUN LANGIT MUSIK* pada:

hari, tanggal : Sabtu, 19 Maret 2011
pukul : 15.00 - selesai
tempat : Epicentrum Walk

Tidak tanggung-tanggung, ada 20 musisi Indonesia akan menghibur para pecinta sejati musik Indonesia dalam konser ini, yaitu:

MUSIC FOR SALE | CALVIN JEREMY | BOTTLE SMOKER | THE TREES AND THE WILD | TIKA AND THE DISSIDENTS | ANDRE AND SONIC PEOPLE | DREW | THE MILO | SELF | RAN | ENDAH N' RHESA | TOR | THE BANERY | WHITE SHOES AND THE COUPLES COMPANY | PURE SATURDAY | DIDA | RAY D' SKY | LAST CHILD | DJ TIARA | DJ JACQUELINE


Selain konser musik dari musisi yang telah disebutkan di atas, Konser Ulang Tahun Langit Musik juga menyuguhkan terobosan baru dengan mencanangkan sebuah gerakan bernama My Expression of Music yang didedikasikan kepada dunia musik Indonesia. Gerakan ini berupaya untuk mengajak semua pengunjung menjadi agent of change dengan terus menyebarkan semangat Apresiasi Musik Indonesia kepada seluruh penikmat dan pecinta musik yang dikenal. Ditandai oleh sebuah momen khusus bernama Moment for My Music, peluncuran gerakan ini akan dimulai tepat pada pukul 22.00.

Jika kalian merupakan salah satu dari kalangan masyarakat yang masuk dalam kategori pecinta sejati musik Indonesia, jangan ragu untuk datang di konser ini dan mengikuti acara dari awal sampai akhir untuk kemudian berpartisipasi dalam gerakan My Expression of Music. Sistem pendaftarannya cukup mudah di mana detailnya bisa kalian baca sendiri di link ini. Setiap pendaftar yang telah disetujui dan mendapat invitation nantinya akan mendapatkan welcome drink dan tentunya penampilan spesial dari para musisi Indonesia di dua panggung dalam sebuahvenue yang modern dan eksklusif. Jadi, tunggu apa lagi?

*) Untuk mengetahui perkembangan terbaru dari konser ini, silakan follow akun Twitter resmi penyelenggara: @langitmusik616 atau @2010NEWDAY