When you get what you want but not what you need
When you feel so tired but you can't sleep
Stuck in reverse
And the tears come streaming down your face
When you lose something you can't replace
When you love someone but it goes to waste
could it be worse?
Lights will guide you home
and ignite your bones
And I will try to fix you
High up above or down below
when you're too in love to let it go
but If you never try you'll never know
Just what your worth
Lights will guide you home
and ignite your bones
And I will try to fix you
Tears streaming down your face
When you lose something you cannot replace
Tears streaming down your face and I
Tears streaming down your face
I promise you I will learn from my mistakes
Tears stream down your face and I
Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you
- Have a more-than-average kind of grade for my Mid Term Test starting from November 12th to November 22nd. I know that I didn't study hard for my previous exams (Sales Management, Marketing, and Good Corporate Governance) and have a feeling that I won't study hard too for upcoming exams, but at least I do the test by myself, WITHOUT CHEATING or USING CHEAT-SHEET FROM LECTURERS!
- Have a great 20th birthday. It falls on this November 27th, and as I view the age (20) as a starting point of transformation from late teenagers to legal adult, I expect to have a nice birthday: Not a birthday with nasty surprises here and there (no flour, egg, water, and soy sauce allowed! Erk!), but more like a birthday where my precious people will surround me and wish me maturity and prosperity.
- Get a meaningful gift for my father. How I love this assertive man who always works hard to earn money for his family and gives me his unconditional, familial love. Yet, I can't reciprocate all his sacrifice since I have no personal income and still depend on him. Hopefully one nice surprise that I got in the end of October will help me pace one step closer in paying him back both in financial and emotional ways.
- Get more money in legal way. Again haha. People can argue that money isn't everything, but I think my life will be better off if I have more money: I can increase the quality of life, improve my knowledge (by buying books or entering a course, paid with the money), or even help other people needing it for various reasons.
- Win some competitions. Will enter a Business Plan Competition held by some universities this month along with Tia and Vita (another university mate), and we must win them all! Pray for us, pretty please? :)
- Get a part-time job concerning market research, project management, and community care! Have already prepared CV in both English and Bahasa to support this wish, and although my experiences and accomplishments are not extravagant enough, I do proud of them.
Back Row (from left to right):
Arisyi, Nony, Andhika, Mbak Rara (the Head of Committee), Dwi, Jemiro, Mbak Endhoot (LOs' Coordinators), Tia, Me, and... someone whose name I don't know yet (sorry!!!)
Front Row:
Again, someone whose name I have no recognition of, and Mbak Sinta Setiawan (100% woman, but everybody calls him Mas Setiawan or Masset :))
Glad and proud to be the part of your team, Pesta Blogger+ 2010 Committee!! :)
Riska
SEBAGAI negara berkembang yang sering diguncang berbagai masalah internal maupun eksternal, Indonesia memiliki sistem perekonomian yang tidak stabil dan rawan ‘terserang’ krisis. Krisis ekonomi tergenting yang pernah dialami Indonesia mungkin terjadi pada tahun 1998 dimana inflasi mencapai 58%, mendorong masyarakat yang tercekik untuk melakukan kerusuhan dan penjarahan pada toko-toko serta mahasiswa yang tidak puas akan kinerja pemerintah Orde Baru saat itu untuk berdemonstrasi. Meskipun lambat laun perekonomian nasional sudah mulai membaik, tetap saja krisis masih menjadi ancaman yang harus diwaspadai hingga tahun 2010 di mana ACFTA sudah diberlakukan secara penuh. Apalagi jika seluruh elemen sistem perekonomian Indonesia tetap bergerak aktif mencari kambing hitam bukannya memperbaiki kinerja karena tidak ingin disalahkan apabila terjadi kegagalan: pemerintah, dengan tudingan sewenang-wenang dalam menjalankan tugas dan mengeluarkan kebijakan; pejabat dan pegawai negeri, dengan tudingan hobi melakukan korupsi sehingga alokasi dana untuk kesejahteraan umum berkurang; mahasiswa, dengan tudingan hanya bisa melakukan demonstrasi tanpa memberi kontribusi riil; golongan masyarakat yang kaya, dengan tudingan mereka hanya mau memperkaya diri sendiri dan tidak mau membantu golongan yang miskin; dan kambing-kambing hitam lainnya. Jika praktik saling tuduh, lempar batu sembunyi tangan ini terus diteruskan, bukannya maju, Indonesia hanya akan terpuruk pada lingkaran setan kemiskinan dan diterpa berbagai krisis tanpa bisa bangkit kembali.
Permasalahan yang cukup pelik tersebut secara tidak langsung kemudian memberikan stigma kepada masyarakat bahwa pihak yang bisa mengubah perekonomian nasional menjadi lebih baik hanyalah orang-orang yang memiliki jabatan penting atau uang dalam jumlah besar. Padahal tahukah Anda, bahwa ada hal mudah yang bisa Anda lakukan untuk mengubah nasib Indonesia, apalagi jika Anda seorang pengguna media sosial?
Adalah artikel yang ditulis oleh Anton William dalam situs www.tempointeraktif.com, pada hari Jumat, 24 September 2010, yang mengemukakan fakta mengejutkan tersebut. Artikel ini mengulas tentang Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu yang mengeluarkan pernyataan bahwa pertumbuhan pesat pengguna media sosial yang aktif, khususnya Facebook dan Twitter, telah berhasil meningkatkan daya saing perekonomian Indonesia dari posisi ke-54 pada tahun lalu menjadi posisi ke-44 tahun ini. Sebuah pernyataan yang tentunya mampu memberikan penyegaran atas beberapa isu miring dan sisi negatif pada beberapa media sosial (seperti Facebook yang rawan penculik), dan tentunya memberi ilham bagi kita untuk ikut berkontribusi, benar?
Tunggu dulu. Anda harus mengerti ‘aktif’ seperti apa dulu yang bisa meningkatkan perekonomian nasional. Jika selama ini Anda hanya menggunakan media sosial sebagai sarana untuk berceloteh tentang keseharian Anda, berkomunikasi dengan pacar, mencari teman baru, atau hal-hal lain yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan ekonomi, maka pengaruhnya pun tidak ada.
Lalu ‘aktif’ seperti apakah yang bisa membantu perekonomian nasional?
Adalah ‘aktif’ memasarkan atau memperkenalkan bisnis pribadi maupun bisnis orang lain yang dapat meningkatkan perekonomian nasional. Di sini media sosial berperan sebagai “Sarana Marketing Revolusioner”, pemberi warna baru dalam dunia pemasaran yang tadinya didominasi oleh word of mouth (pemasaran dari mulut ke mulut) atau promosi melalui media elektronik dan cetak. Dengan prosedur yang mudah (sama seperti penggunaan untuk kegiatan sehari-hari, hanya isinya menyinggung bisnis yang ingin dipasarkan atau diperkenalkan), biaya yang murah (hanya biaya internet bahkan, jika media promosinya Facebook atau Twitter), namun mampu menjangkau orang banyak, media sosial pun dalam kuarter tahun ini berhasil menjadi primadona bagi para pebisnis.
Umpamakan Anda adalah seorang pebisnis kecil-kecilan yang bergerak di industri kreatif dengan spesialisasi sepatu fashionable yang diproduksi sendiri. Jumlah karyawan Anda ada 5 orang, di mana semuanya adalah pengrajin sepatu dengan honor Rp30.000,00/jumlah sepatu yang selesai dikerjakan. Sepatu ini dijual di sebuah kios di daerah pertokoan Bandung dengan harga Rp150.000,00 dengan target pasar masyarakat kota Bandung itu sendiri. Dalam sebulan, volume penjualan sepatu Anda adalah 30 pasang. Sekarang bandingkan jika Anda memiliki sebuah online shop di media sosial Facebook. Karena jumlah pengguna Facebook sangat banyak dan berasal dari daerah yang beragam, target pasar Anda pun meluas. Peluang terbuka lebar. Dengan menampilkan foto yang apik serta pelayanan via Facebook atau SMS yang memuaskan, bahkan menge-tag foto itu satu-satu ke target pasar Anda, Anda bisa menarik jumlah pelanggan yang lebih banyak dengan mudah. Dalam sebulan, volume penjualan kini mencapai 100 pasang. Adanya peningkatan pada permintaan ini tentunya berimbas pula pada jumlah honor yang diterima karyawan Anda: penghasilan mereka meningkat karena honor tersebut dihitung dari jumlah sepatu yang berhasil diselesaikan. Penghasilan Anda juga turut meningkat. Begitu pula para supplier tempat Anda membeli bahan baku sepatu tersebut. Dan jangan lupa pula pada penambahan penghasilan yang diterima jasa antar barang seperti Tiki, JNE, dan Pos Indonesia karena ada pelanggan Anda yang berasal dari luar Bandung sehingga barang harus dikirim.
Bagaimana dengan media sosial lainnya seperti Twitter? Twitter juga mampu berperan sebagai sarana marketing revolusioner, namun lebih fokus pada pemasaran berbasis word of tweet (dari tweet ke tweet) yang bertujuan untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap barang dan jasa yang ingin ditawarkan. Word of tweet ini bisa berasal dari pebisnis itu sendiri atau teman maupun pelanggan pebisnis yang puas akan barang dan jasa yang dibeli sehingga kemudian memberikan rekomendasi (dalam bentuk tweet) yang meyakinkan kepada teman-teman mereka yang lain di Twitter.
Blog dan milis juga merupakan tempat empuk untuk dijadikan sarana pemasaran bisnis. Untuk kasus blog, dengan penataan yang rapi dan mudah dibaca disertai foto dan deskripsi lengkap akan barang dan jasa yang disediakan, serta promosi berkesinambungan ke blog lain atau media lain (cetak dan elektronik), menggaet target pasar juga cukup mudah. Begitu pula milis. Untuk milis yang ukurannya besar dan cukup terkenal (seperti Kaskus), bahkan telah tersedia forum jual beli untuk para pebisnis. Tidak ada biaya apapun yang dikenakan dalam pemasaran melalui media tersebut, hanya setiap anggota diwajibkan untuk mengikuti syarat dan ketentuan yang telah dirumuskan oleh administrator milis.
Berkaitan dengan media-media sosial seperti yang telah disebutkan di atas, terjadi perubahan di bidang pemasaran terutama menyangkut teknik buzz marketing, yaitu pemasaran barang dan jasa dengan memanfaatkan pengaruh tokoh-tokoh yang dijadikan sebagai ikon barang dan jasa yang diperjualbelikan. Jika tadinya tokoh-tokoh tersebut umumnya berasal dari kalangan artis, dengan adanya perkembangan pesat media sosial, beberapa top bloggers dan top tweeters pun kini dilantik menjadi ikon beberapa barang dan jasa. Contohnya adalah Diana Rikasari, seorang fashion blogger yang karena kreativitas dan kredibilitasnya telah ditunjuk menjadi salah satu ikon barang-barang fashion dengan merk Bloop serta menjadi jujugan bagi para online shops untuk kemudian membantu mempromosikan barang mereka. Dengan metode ini, kedua belah pihak sama-sama diuntungkan: Diana mendapatkan barang-barang fashion gratis dari online shops yang ingin dipromosikan, serta penghasilan dari kerjasamanya dengan Bloop; online shops dan Bloop itu sendiri mendapatkan peningkatan permintaan hingga 300% karena pengaruh seorang Diana Rikasari yang cukup besar di mata bloggers dan pecinta fashion.
Demikianlah uraian mengenai peran media sosial dalam meningkatkan perekonomian nasional. Tentunya jika Anda ingin turut berkontribusi dan bahkan menerima penghasilan tambahan, yang harus Anda lakukan adalah turut memasarkan bisnis Anda atau bisnis teman Anda (siapa tahu Anda kecipratan). Tidak ada lagi sikap pasif, menunggu nasib dan hanya bisa memprotes kiri-kanan tanpa melakukan aksi yang nyata. Niatkanlah diri Anda dari detik ini juga. Tunggu apa lagi?
Jakarta, 22 Oktober 2010
Riska Kusuma Wardhani
I came to this strange world
Hoping I could learn a bit bout how to give and take.
But since I came here,
Felt the joy and the fear
Finding myself making every possible mistake
la-la-la-la-la-la-la-la...
I'm a young soul
In this very strange world
Hoping I could learn a bit bout what is true and fake
But why all this hate?
Try to communicate
Finding trust and love is not always easy to make
la-la-la-la-la-la-la-la...
This is a happy end
'Cause you don't understand
Everything you have done
Why's everything so wrong?
This is a happy end
Come and give me your hand
I'll take you far away
I'm a new soul
I came to this strange world
Hoping I could learn a bit bout how to give and take.
But since I came here,
Felt the joy and the fear
Finding myself making every possible mistake
I'm a new soul... (la, la, la, la,...)
In this very strange world...
Every possible mistake
Possible mistake
Every possible mistake
Mistakes, mistakes, mistakes...
Take take take take take... take a mistake
Take, take a mistake
Take, take a mistake
(oh oh oh oh...)
[fade out]
(oh oh oh oh...)
- Get a company to approve my make-a-Balanced Scorecard-voluntary application. The first priority, get none and I'm sure I'll fail the Sales Management class. Goodbye 4,00 GPA!
- Get more money, don't care where it comes from as long as it's legal. Need it to: buy some wanted things (not really sure I need it, but well, desires win) like BB, external HDD, and some fashionable stuffs; set up a saving account for a better future; and pay some debts. What a list.
- Get a free ticket for attending The 7000 Miles Orchestra and Pesta Blogger 2010.
- Can attend Ranking 1 or any other quiz-themed variety shows. Just wanna test my luck and intelligence.
- Win some competitions that I wanna join this month.
- Get high TOEFL Score from a test that I will do in a week or so. Not sure for its credibility though, as it's an institutionalized test not an international one.
- I forgot the password of this blog.
- I had lots, tiring homework given by insensitive lecturers and busy university days.
- I had bad connection of internet.