Riska Kusuma Wardhani
Jadiiiii gue dengan bodoh telah nge-post sesuatu yang kontroversial pada tanggal 26 Oktober kemarin:

Jujur, waktu itu gue bikin post semacam ini karena gue udah gerah dan sebeeeeeel banget dengan tweets temen SMA gue (cewek) yang super over dan hyperbolic. Temen gue ini abis putus sama cowoknya selama dua tahun. The thing is, waktu pacaran dia tuh sering banget PDA sama cowoknya via social network dan bahkan BBM Messenger yang melebihi batas kewajaran. Maksudnya melebihi batas kewajaran di sini adalah contohnya dia pernah pasang foto dia ciuman bibir sama cowoknya di depan kamar mandi yang kayaknya terletak di sebuah kamar hotel. Pakaiannya juga yang model tanktop dan baju handuk begitu. I think that kind of photo should've been kept as a private thing between the two, tapi temen gue ini dengan santainya pasang foto kayak gitu jadi DP di BBM Messenger. Nah mungkin, setelah dia putus, selain dia merasa dicampakkan dia juga ngerasa malu banget karena selama ini udah pamer kemesraan di depan kita semua. Ujung-ujungnya, dari bulan September timeline Twitter dia dipenuhi dengan tweets seperti ini:

"Aku ga mau hidup lagi kalau ga ada kamu di sisiku. Ingin rasanya kuraih tali tambang di gudang dan kujeratkan di leherku."

"Mati kelaparan karenamu. Lidahku sudah tak bisa lagi merasa, makanan bagaikan sampah di mataku."

"Tuhan sungguh tidak adil. Kenapa semua orang bisa bahagia sedangkan aku tidak?"

"Kamu tahu hari ini aku memuntahkan semua makanan yang sudah masuk ke dalam mulutku? Pedulikah kamu?"

"Aku ingin mati. Mati. Mati. Mati. Mati."

"Aku ingin dilahirkan kembali di tempat di mana kamu tidak pernah ada. Tak peduli itu di lahan tandus tanpa air, karena aku pasti bisa lebih bahagia di sana."

Dan... masih banyak lagi.
(Sebenarnya dia ngetweet pake bahasa alay sodara-sodara, tapi karena gue males ngopi timeline
dia dan ga yakin juga kalian mau baca bahasa alay, jadi formatnya gue ubah dikit.)

Tweets dia ini, ujung-ujungnya digunakan buat menarik simpati temen-temennya buat nyalahin si mantan yang udah nyampakin dia. Padahal berdasarkan sumber terpercaya, mereka putus karena si mantan udah ga betah sama kelakuan temen gue ini yang doyan pamer kemesraan dan minta dibeliin ini itu mulu. Tapi kok yaaaa malah temen gue yang reaksinya berlebihan sampai bilang pengen mati dan rela aja muntahin makanan yang udah masuk ke mulut dia, menyia-nyiakan kenikmatan yang ga semua orang bisa dapatkan?

Nah, berhubung temen yang gue singgung ini bukan blogger, jadi gue santai-santai aja lah bikin post tentang dia di blog ini. Gaswatnya... gue jadi menyinggung orang yang salah aka Tia, yang kemudian nge-post begini ke blognya!

Matiiiiii. Mau dibilang cuma kebetulan dan ga berhubungan ga mungkin, soalnya kata-kata Tia bener-bener isinya menanggapin apa yang udah gue tulis sebelumnya. Padahal maksudnya gue mau nyinggung temen gue yang over itu bukan dia! Kalau udah begini bingung deh mau nangis atau ketawa.

Okee sekarang buat pelajaran, lain kali kalau gue mau bikin post menyinggung gue bakal njelasin sedetail-detailnya orang yang gue singgung itu siapa. Biar ga ada kesalahpahaman seperti ini yang ujung-ujungnya malah bikin hubungan kedua belah pihak, yang tidak sengaja menyinggung dan tidak sengaja tersinggung, jadi awkward haha. Gue sih ga ada masalah dengan orang yang sering curhat di Twitter, meskipun memang gue bukan orang yang suka curhat secara terbuka (personally I prefer talking to close confidants/friends and diverting my attention to other things to make me forget the people who hurt me). Syaratnya jangan sampai lebay maksimal aja kayak temen gue yang ujung-ujungnya seolah-olah menampakkan bahwa dia adalah makhluk paling menderita di dunia. Masih ada orang yang hidupnya lebih mengenaskan, both in term of primary needs and soul, di mana-mana. Hanya saja kita memang belum diberi kesempatan untuk bertemu mereka, berkenalan secara lebih dekat, untuk membuat kita bisa lebih bersyukur dengan kondisi yang ada sekarang (gue juga belum hehe).

Last but not least, maaf ya Tia! T-T

P.S.: Buat yang doyan curhat, coba deh kalian buka situs langkahkaki.com. Situs tersebut merupakan proyek dari Arif Abdillah, salah satu pembicara di TEDxJakarta: Journey to Return, yang berisi curhatan dari beberapa orang yang sudah dia kenal sebelumnya dan baru kenal. Siapa tahu ada pembaca yang mendapat pencerahan setelah membuka situs tersebut :D
1 Response
  1. sumfeh ye, gw malah baru cek blog lo sekarang nih *borongan*
    wah salah faham lagi kita yak. gw ngekek bacanya. HAHAHAHA.

    *PIS*


Post a Comment